Surabaya – Patung Buddha atau rupang setinggi 12,3 meter di dalam Tunjungan Plaza Mall mencetak rekor MURI. Patung Buddha berdiri ini ada pada gelaran Vasak Festival memeriahkan hari raya Waisak.
“Rupang Buddha yang ada di atrium tinggi 12,3 meter layak memenuhi syarat rekor MURI. Secara resmi dan dipastikan MURI sebagai rupang Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia. Selamat kepada Young Buddhist Association (YBA) Indonesia,” kata Validator MURI, Lafanti Meilia Erlinda ketika membacakan MURI di atrium 3 TP, Rabu (31/5/2023).
Wali Kota Eri Cahyadi hadir membuka Vasak Festival yang digelar oleh para kawula muda Surabaya pada peringatan Hari Raya Waisak. Bagi Eri, anak muda bisa menggaungkan toleransi beragama.
“Ini luar biasa, anak muda bergerak menjaga toleransi, kebajikan-kebajikan. Jadi yang mengadakan anak muda, kita diundang. Saya berharap YBA bisa bergerak. Ada pemuda Islam, remaja masjid, pemuda Kristen, remaja gereja, akan melakukan gerakan-gerakan. Ini luar biasa karena kalau pemuda satu bergerak, dunia bisa berubah. Saya berharap pemuda terus bergerak untuk toleransi,” jelas Eri.
Sementara Ketua Vesak Festival 2023, William Vijadhammo mengatakan rupang Buddha dibuat setinggi 12,3 meter, diameter 4,2 meter tingkat pertama dan 3 meter tingkat kedua. Bahan yang digunakan ialah gabus, sehingga bisa menjadi halus.
“Setiap tahun kita selalu membuat rupang Buddha ini. 12,3 meter jadi kita memecahkan rekor, sebelumnya kita mengadakan patung Buddha berdiri ini pertama di tahun 2015, dengan tinggi 12 meter tapi belum kita ajukan untuk rekor. Sekarang kita buat 12,3 meter jadi 30 centi lebih tinggi,” kata William.
Ia berharap Vesak Festival yang digelar menjelang Hari Raya Waisak ini bisa mengenalkan nilai-nilai Buddhist ke khalayak. Terlebih tahun ini mengusung tema Harmony in the Middle Way, dengan konsep dasarnya moderasi beragama.
“Jadi harapannya dengan diadakan acara ini kami bisa menunjukkan meskipun kita berbeda-beda tapi kita bisa hidup indah bersama di dalam perbedaan tersebut,” harapnya.
Selain rupang Buddha berdiri, ada pula patung Buddha tidur sepanjang tiga meter yang juga terbuat dari gabus. Kemudian ada bayi Buddha.
“Karena Vesak Festival, kita memperingati 3 peristiwa, yaitu lahirnya, mencapai puncak pencerahan dan meninggalnya. Jadi yang lahir ada di depan, patung yang mandi Buddha tadi. Yang mencapai pencerahan (rupang Buddha) berdiri dan meninggalnya (patung Buddha) tidur ini,” pungkasnya.
Leave a Reply