Ada kutipan palsu yang menyatakan bahwa Buddha berkata, “Saya hanya mengajarkan satu hal: penderitaan dan akhir dari penderitaan.”
Sebenarnya, Buddha mengatakan, “Semua yang saya ajarkan adalah penderitaan dan akhir dari penderitaan,” namun tidak berarti hanya ada satu metode atau pemahaman. Beberapa guru bahkan mengajarkan bahwa menerima penderitaan adalah cara untuk mengakhirinya, yang sebenarnya menyederhanakan ajaran Buddha dan melewatkan esensi yang lebih dalam.
BUDDHA
mengajarkan bahwa penderitaan dan akhir dari penderitaan adalah dua hal yang berbeda, yang berasal dari tindakan yang berbeda pula. Jalan in memerlukan kebijaksanaan, kesadaran, dan pemahaman mendalam terhadap pilihan-pilihan yang kita but setiap saat. Tidak hanya sekadar menerima keadaan, tetapi juga bertanggung jawab atas pilihan yang kita buat dan belajar dari kesalahan.
MEDITASI
memainkan peran penting dalam proses ini, membantu kita menyadari tindakan dan niat yang menyebabkan penderitaan, serta bagaimana mengubahnya untuk mencapai ketenangan dan kebahagiaan. Buddha memberikan berbagai metode meditasi, seperti kontemplasi tubuh, kematian, dan prinsip karma, yang semuanya bertujuan untuk menyadarkan kita pada napas-tempat di mana kita bisa mengamati niat-niat kita dengan lebih jelas dan membuat koreksi yang diperlukan.
Penderitaan bukanlah akhir, dan ada banyak jalan untuk mencapai pembebasan darinya. Ini memerlukan ketekunan, pengamatan, dan kesabaran dalam menghadapi dan memperbaiki diri. Tanggung jawab terletak pada kita sendiri untuk membuat pilihan yang bijaksana dan terus berlatih hingga mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan pembebasan dari penderitaan.
Sumber: Thanissaro Bhikkhu | tricycle.org
Leave a Reply