RESESI SEKS PANDANGAN BUDDHA GIMANA?

Resesi seks di Tiongkok bukan isapan jempol belaka, melainkan nyata. Banyak TK di sana kekurangan murid karena menurunnya angka kelahiran. Menurut data statistik yang dirilis Kementerian Pendidikan Tiongkok, jumlah TK swasta serta pendaftaran muridnya turun selama dua tahun berturut-turut sejak 2021. Laporan yang dirilis tahun lalu oleh Sunglory Education Research Institute memperkirakan 30 hingga 50 persen TK yang beroperasi sejak 2020 akan gulung tikar pada 2030. 

Penutupan sekolah itu imbas penurunan jumlah murid. Aturan moral dalam agama Buddha, salah satunya adalah tidak melibatkan diri dalam perilaku seksual yang salah. Dalam Tripitaka, pezina laki-laki disebut paradarika sedangkan yang perempuan disebut aticărinī (S.II, 259). Seorang pezinah perempuan juga dijuluki “seperti seekor burung hantu” (kosiyāyayani) karena dianggap menyelinap di malam hari (Ja.l, 496). 

Perzinahan mungkin merupakan pelanggaran yang paling umum pada sila ketiga. Banyak upacara pernikahan yang memasukkan janji suci oleh kedua belah pihak agar mereka saling setia. 

Pandangan Buddha, Seks adalah bagian yang normal dalam kehidupan perumah tangga, Buddha secara umum memiliki anggapan yang kurang atas seks. Beliau menyingkirkannya sebagai ‘sesuatu yang kurang berbobot’ (gama dhamma, D.1,4), yakni biasa saja, sederhana, dan duniawi.