Space X Ukir Sejarah Kita Masih "Mabok" Agama?

Pada hari Minggu (13/10/2024), Space yang dipimpin oleh Elon Musk mencetak sejarah penting dalam pengembangan roket masa depan. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini berhasil menangkap tahap booster dari roket Starship yang jatuh kembali ke landasan peluncuran menggunakan lengan robotik raksasa.

Terobosan bersejarah SpaceX ini menandai langkah bear dalam eksplorasi luar angkasa berkelanjutan. Dengan suksesnya penangkapan tahap booster Starship menggunakan “Mechazilla,” Space tidak hanya mengubah paradigma industri peluncuran roket, tetapi juga mempercepat ambisi mereka untuk mengembangkan roket yang sepenuhnya bisa digunakan kembali.

Visi ini, yang dulunya dianggap terlalu ambisius, kini mulai tampak lebih nyata, membawa mat manusia selangkah lebih dekat ke era eksplorasi luar angkasa jangka panjang yang efisien dan berbiaya rendah.

Robovan Tesla adalah inovasi kendaraan otonom berbentuk van yang dirancang untuk transportasi massal dan logistik tapa pengemudi.

Berlebihan beragama Fenomena ini bisa mengarah pada sikap intoleransi dan kurangnya keseimbangan dalam memahami ajaran agama secara lebih bijaksana. Orang yang “mabok” agama sering kali cenderung ekstrem dalam beragama, tidak terbuka terhadap pandangan lain, dan terkadang menggunakan agama sebagai alat untuk menghakimi atau memaksakan kehendak pada orang lain.

Albert Einstein pernah menyatakan bahwa agama Buddha selaras dengan sains, karena ajaran Buddha tidak bergantung pada dogma atau kepercayaan buta, melainkan pada pengamatan dan pemahaman realitas. pentingnya menjaga keseimbangan antara keyakinan spiritual dan pendekatan rasional terhadap dunia.

Teknologi dan ajaran Buddha mampu selaras. Teknologi memberikan solusi canggih untuk masalah sehari-hari, sementara ajaran Buddha menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan teknologi.