Wihara Lalitavistara memiliki sejarah panjang yang bermula pada abad ke-11. Awalnya, cerita tutur menyebutkan adanya sebuah kapal dagang Tiongkok yang terdampar di sana. Di lokasi terdamparnya kapal itulah ditemukan sebuah papan bertuliskan “San Guan Da Di” Frasa ini merujuk pada tiga penguasa: langit, bumi, dan air, yang kemudian menjadi penanda dan cikal bakal berdirinya vihara ini.
Lebih dari sekadar tempat ibadah, Wihara Lalitavistara juga punya peran sosial yang kuat di masyarakat. Ada juga sekolah bernama Mahaparasta dan juga menyediakan klinik kesehatan. Ini menunjukkan bahwa Wihara ini aktif dalam memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan dan kesejahteraan warga sekitar.
Pasca kebakaran yang merusak bangunan utama dan rupang suci, Wihara Lalitavistara masih dalam proses pemulihan tanpa korban jiwa. Umat Buddha dan masyarakat berharap vihara segera dibangun kembali sebagai pusat ibadah dan kegiatan sosial, sekaligus menjadi pengingat pentingnya menjaga kelistrikan untuk mencegah kebakaran serupa.
Meskipun situasi wihara sedang dilanda musibah kebakaran, hal tersebut tak membuat acara diundur. Upacara Shui Lu Fa Hui adalah ritual Buddhis 7-49 hari yang dipimpin biksu di wihara, dengan partisipasi 120 biksu. Ritual dimulai dengan penyucian dan mengundang arwah dari alam rendah, dikuti ajaran dan pertobatan. Ritual ini mengajarkan belas kasih, ketidakkekalan, dan pelimpahan pahala demi kebebasan sejati. Mari semua kiranya berpartisipasi dan bisa turut menyukeskan acara ini.
Leave a Reply