Apa Itu Dana Abadi? Beberapa yayasan menaruh dana umat ke deposito bank. Pokoknya diendapkan, hanya bunganya dipakai. Disebut: Dana Abadi.
Apa Dampaknya?
1. Dana numpuk, tapi program Dharma stagnan.
2. Vihara berlomba-lomba ‘kaya’, bukan aktif.
3. Potensi penyalahgunaan tinggi kalau pengawasan lemah.
3. Umat kecewa, kepercayaan menurun.
Refleksi Dharma
Buddha tidak mengajarkan menimbun dana. Beliau mengajarkan: memberi -> memanfaatkan -> membebaskan. Dana harus jadi alat kebajikan, bukan angka di bank. Lebih baik dana kecil yang dipakai,
daripada dana besar yang dibekukan.
Solusi Nyata
1. Transparansi dana ke publik
2. Audit independen & laporan berkala
3. Dana abadi proporsional
4. Fokus ke program Dharma, bukan saldo rekening
5. Umat jangan pasif, ikut awasi & bertanya
Ajakan: Untuk Donatur dan Pengurus
Donatur: Tanya ke mana dana disalurkan, itu bukan curiga, itu bentuk cinta.
Pengurus: Jangan bangga saldo besar. Banggalah program Dharma yang berdampak.”
Stop glorifikasi dana abadi. Mari kelola dana dengan terang, manfaat, dan kebijaksanaan.
Leave a Reply