3 Fakta Unik Ajaran Buddha

October 18, 2025

Xuanzang & I-Tsing...

Xuanzang(玄奘,602-664 M)
Xuanzang berangkat seorang diri menempuh Jalur Sutra menuju India. la belajar di Universitas Nalanda dan membawa pulang ribuan naskah Buddhis. Dari ajarannya lahirlah aliran Yogācāra atau Faxiang di Tiongkok. Perjalanannya yang penuh tantangan bahkan menginspirasi kisah klasik “Journey to the West.”

 

I-Tsing (義淨,635-713 M)
Berbeda dengan Xuanzang, I-Tsing menempuh jalur laut dari Guangzhou menuju India. la singgah dan menetap di Sriwijaya selama hampir sepuluh tahun, belajar bahasa Sanskerta dan menulis catatan berharga tentang kehidupan vihara serta praktik Buddhisme di Asia Tenggara. Karyanya yang terkenal, Nanhai Jigui Neifa Zhuan, menjadi jendela sejarah penting tentang dunia Buddhis masa itu.

 

Persamaan Mereka
Keduanya sama-sama peziarah dari Dinasti Tang yang menempuh perjalanan spiritual ke India. Xuanzang dan I-Tsing bukan hanya penerjemah, tapi juga penjaga warisan Dharma. Melalui karya mereka, dunia mengenal lebih dalam sejarah dan ajaran Buddhisme lintas benua.

 

Jalur & Fokus yang Berbeda
Xuanzang menembus daratan gurun dan pegunungan menuju India, sementara I-Tsing menyeberangi lautan luas melalui Nusantara. Xuanzang lebih fokus pada filsafat dan doktrin Yogācāra, sedangkan
I-Tsing mencatat praktik Buddhisme dan kehidupan vihara secara rinci. Dua arah perjalanan, dua bentuk kontribusi-namun keduanya menuju pencerahan yang sama.

 

Warisan Xuanzang
Ajarannya menjadi pondasi kuat bagi aliran Faxiang di Tiongkok. la memperkaya pemahaman tentang kesadaran dan realitas dalam Buddhisme Timur. Lebih dari itu, kisah hidupnya terus hidup dalam budaya populer, menjadi simbol pencarian kebenaran lewat keberanian dan ketekunan.

 

Warisan I-Tsing
Dari catatannya, kita tahu bahwa Sriwijaya pernah menjadi pusat
pembelajaran Buddhis terbesar di Asia Tenggara. I-Tsing menulis dengan detail bagaimana para biksu belajar, berlatih, dan menjaga Dharma di Nusantara. Tanpa catatannya, mungkin dunia takkan tahu betapa pentingnya peran wilayah ini dalam sejarah Buddhisme global.

 

Refleksi
Dua jalur, satu tujuan. Xuanzang berjalan lewat daratan kering menuju India. I-Tsing berlayar melintasi lautan, singgah di Sriwijaya. Keduanya mengingatkan kita bahwa jalan menuju kebenaran tak hanya satu, namun semua bermuara pada Dharma dan kebijaksanaan sejati.

Xuanzang & I-Tsing
Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE