Event

Young Buddhist Association Lepas Ribuan Satwa Langka di Wisata Mangrove Gunung Anyar Surabaya

December 5, 2021

SURYA.co.id | SURABAYA – Young Budhhist Association bersama Ecoton melepaskan ribuan jenis ikan di Wisata Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar, Surabaya.

Hal ini dilakukan sebagai komitmen ikut menjaga ekosistem hayati di Indonesia, khususnya di kawasan mangrove terbesar di pulau Jawa tersebut.


Sekaligus, melestarikan Fang Sheng sebagai salah satu ajaran agama Buddha.

Tak sendiri, mereka menggandeng sejumlah elemen agama lainnya lainnya pada acara yang berlangsung Sabtu (4/12/2021) ini.


Yang bergabung di antaranya adalah Gusdurian Peduli hingga Roemah Bhinneka.

Mereka menaiki kapal nelayan setempat untuk melepaskan ribuan ikan ke muara Mangrove Gunung Anyar.

Ada pun ribuan satwa yang dilepas tersebut di antaranya ikan nila, patin, bawal, gabus, bulus, biawak, dan kepiting.


Sesuai pelepasan ikan, panitia Fangsheng dari Young Budhhist Association Billy Lukito Joeswanto menjelaskan satwa ini dibeli dari tambak. Juga, ada yang berasal dari suplier dari berbagai supermarket di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Juga, ada 72 donatur yang ikut menyumbang, di antaranya, 200 kilogram ikan nila, 200 kilogram ikan patin, 100 kilogram ikan bawal, 241 ekor biawak, 150 ekor bulus, dan 500 ekor kepiting.


“Pada saat pelepasan, kami bersama Bhante Nyana Dharmamaitri Mahathera memanjatkan doa bersama semoga semua satwa diberkati,” kata Billy di Surabaya, Minggu (5/12/2021).


“Sebab, sudah terjalin jodoh dengan para peserta yang memiliki niat mulia untuk ingin melepas mereka. Ini sesuai dengan ekosistem yang sudah tervalidasi oleh pihak Ecoton,” kata Billy.

Ia meyakini bahwa ikan-ikan yang akan disembelih dan dikonsumsi itu sangat menderita.

Dengan dilepas ke lingkungan habitatnya, ikan ini bisa melanjutkan hidup, berkembang biak dan memberi banyak manfaat kepada alam.

Kegiatan ini merupakan salah satu ritual Agama Buddha yang dikenal dengan melepaskan makhluk hidup kembali ke alam bebas atau ke habitat aslinya.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

TRANSLATE